29 Oktober 2009

Djarum Black Menthol


Nah ini pengembangan produk dari Djarum Black,disini ditambah varian dengan adanya rasa Menthol, maka jadilah Djarum Black Menthol.Nah tujuan di bikin produk Djarum black menthol ini fungsinya untuk mengejar segemen perempuan yang notabene adalah kalangan Dewasa yang menyukai modern dan mempunyai lifestyle.dalam kategori ini Djarum Black menthol lebih banyak diminati karena warna rokok yang unik dan rasa menthol sehingga terlihat elegan tetapi tetap soft.penikmat rokok ini pun sangat terbatas karena banayak produk rokok lain yang meluncurkan produk dengan rasa menthol dan yang paling menyodok pasar adalah rokok Putih dari amerika.nah strategi apa untuk mensiasati perang produk ini????menurut saya langkah Djarum Black Menthol harus lebih mengenalkan produk ini sebagai bagian dari produk buatan dalam negeri sehingga kita melakukan kampanye ke konsumen bahwa produk dalam negeri ini pasti lebih baik dan harganya pas di kantong konsumen.

Mungkin ini ulasan tentang produk Djarum black Menthol,mungkin banyak kesalahan,karena ini hanya ulasan mohon dimaklumi dan kami siap menerima kritik.

Jarum Black


Mengulas tentang Djarum black saya selalu ingat kopi hitam yang biasa saya minum di pagi hari.Mungkin ide dibikin produk Djarum black ini adalah untuk menemani konsumen yang suka minum Kopi,tapi apakah itu relevan karena setahu saya, saat ngopi banyak orang yang suka merokok kretek dan pioner nya adalah rokok Dji Sam Soe.nah disini sebenarnya Djarum black mulai membuat differentioning dalam merokok saat minum kopi dengan warna yang matching dan lebih ringan saat di hisap Djarum black mencoba membidik pangsa pasar anak muda yang hobby kopi tetapi tiak mau di bilang tua.tapi geliat Djarum black masih kurang karena 80 % community saya tidak merokok produk ini.meskipun brand awarreness nya cukup kuat di benak konsumen melalui black communitynya.
Dari hal di atas kita bisa menarik kesimpulan bahwa Brand yang sudah aware pun belum tentu bisa di konsumsi oleh konsumen.langkah strategis menurut saya sich adalah bahwa kita lebih fokus dalam mempromosikan produk Jarum Black sebagai teman santai saat minum kopi.

Mungkin ini ulasan tentang produk Djarum black,mungkin banyak kesalahan,karena ini hanya ulasan mohon dimaklumi dan kami siap menerima kritik.

19 Oktober 2009

Ayam Bakar Portal


hmmmmmm..........yummy.....itu pertama yang aku ucapkan saat mulai menyantap ayam bakar bbq di Ayam Bakar Portal Tebet,tempat nya nyaman dan pas buat nongkrong,karena banyak anak muda dan anak band yang nongkrong disini...bilang saja vokalis Band Jiung Si Ipul juga suka makan disini. Selain bisa menikmati makan disana juga ada Outlet Batik yang di setting Modern yang sangat nyaman untuk berbelanja.model yang di tampilkan pun batik modern yang pas untuk anak remaja masa kini.
Kita kembali ke Ayam Bakar Portal disana kita juga bisa menikmati berbagai masakan ayam,banyak menu yang di suguhkan disana dan harganyapun terjangkau,kenapa tempat ini banyak di datengin anak muda????karena design tempatnya di buat oleh Brand anak muda Banget yaitu Fruit tea Seru Buat Seru-seruan.....................

Ayo mulai nikmati makan gaya baru,sambil makan kita bisa pilih pakaian yang disana.............

09 Oktober 2009

Era new Wave Marketing


Akhirnya saya menulis lagi,tetapi di sini saya hanya sharing aja tentang marketing. Dan tulisan ini saya sadur karena mungkin ini sangat penting untuk kita ulas dan kita mencoba strategi baru.
Tulisan ini aku sadur dari Tulisan bapak Hermawan Kertajaya yang di tulis di harian Kompas.com

Di era New Wave seperti sekarang, sudah banyak kasus praktek pemasaran yang tidak terlihat seperti marketing, di mana pemasar terlihat tidak melakukan apa-apa, dan yang ‘bekerja’ adalah komunitas konsumennya.

Padahal dalam konsep pemasaran (tentunya yang legacy), promosi lewat iklan hanyalah satu bagian dari marketing-mix yang terdiri dari 4P (product, price, place, promotion). Marketing-mix sendiri hanyalah satu bagian dari sembilan elemen pemasaran. Sudah sering kami bahas bahwa, sembilan elemen pemasaran yang gayanya legacy ini terdiri dari 3 komponen strategi (segmentasi, targeting, dan positioning), 3 komponen taktik (diferensiasi, marketing-mix, dan selling), dan 3 komponen value (brand, service, dan process). Berhubung marketing-mix sendiri ada empat aspek, jadi kalau dihitung-hitung iklan hanyalah 1 dari 12 aspek lain yang terkait dalam konsep pemasaran secara keseluruhan.

Di dalam artikel sebelumnya, kami telah menjelaskan bahwa komponen strategi pemasaran yang legacy sudah berubah ke arah yang lebih horisontal. Sejalan dengan dasar New Wave, segmentation is communitization, targeting is confirmation, dan positioning is clarification.

Kalau di era legacy, strategi yang kita lakukan adalah berturut-turut tiga hal. Pertama, memetakan pasar (Segmentation). Kedua, menyamakan sumber daya perusahaan dengan segmen yang dipilihnya (targeting). Dan ketiga, kemudian perusahaan harus mendefinisikan keberadaannya dalam benak target pasarnya supaya dapat memiliki posisi yang kredibel dalam benak mereka (positioning).

Di era New Wave ini, strategi pemasaran mencakup tiga hal. Pertama, melihat komunitas konsumen (communitization). Kedua, melakukan konfirmasi terhadap komunitas (confirmation). Ketiga, melakukan klarifikasi terhadap kehadiran dan keberadaan kita di tengah komunitas (clarification). Klarifikasi di sini maksudnya adalah untuk senantiasa menjawab pertanyaan “Siapa Anda dan apa alasan Anda hadir dan berada di sini bersama komunitas?”

Pada hakikatnya, praktek strategi New Wave ini adalah untuk menghorisontalkan diri pemasar supaya sejajar dengan konsumennya lewat masuk ke komunitas. Tujuannya lebih dari sekedar memberikan kesempatan bagi komunitas konsumen, berpartisipasi dalam aktivitas taktik pemasaran dan penciptaan nilai pemasaran. Sebab secara filosofis, langkah strategi pemasaran di era New Wave ini adalah upaya untuk betul-betul memperlakukan konsumen sebagai subyek, bukan lagi objek dari pemasaran.

Untuk melakukan hal itu semua dibutuhkan keberanian untuk merubuhkan mental dan paradigma lama. Karena untuk sukses dalam melakukan komponen strategi New Wave itu tadi, semua akan tergantung pada keseriusan pemasar untuk meletakan karakter mereknya menjadi bagian dari komunitas. Artinya merek tersebut bukan merek Anda, tapi mereknya komunitas.

Agungisme