26 Oktober 2011

Cara Jitu Meningkatkan Sales di Social Media

Social Media adalah Channel baru dalam dunia marketing, di era baru ini Social media sudah menjadi senjata membangun Brand oleh Marketer untuk para Netizen khususnya di Indonesia. dengan jumlah pengakses Internet sebanyak 50 juta hal ini menjadi lahan promosi yang sangat menarik.

Banyak Brand yang masuk ke ranah Social Media tetapi belum secara maksimal memanfaatkan Channel ini, banyak terlihat brand yang masuk ke ranah Social media sekedar pelengkap program marketing saja atau bahkan karena coba-coba. mungkin hanya beberapa brand di Indonesia yang sudah sangat tepat dalam melakukan campaign di ranah Social Media. mereka sangat fokus membangun brand di social media dengan spend budget yang besar untuk meraih konsumen di channel ini.

Maka ini adalah sebuah tantangan buat para brand khususnya marketer. Social media yang dinamis dan horizontal membuat pola marketing berubah. konsumen sudah dapat memilih brand yang baik untuk mereka. Konsumen juga sudah dapat memberikan komentar terhadap brand secara spontan dan dapat dilihat oleh khalayak. jadi hal yang sangat penting untuk Brand terjun ke channel social media dengan selalu update pasar, kreatif dan lebih manusiawi. dan point penting lagi dapat memenuhi keinginan konsumen dengan tepat.

Nah Tantangan sekarang adalah bagaimana meningkatkan sales di Social Media. karena sifat Social Media adalah conversation secara horisontal maka agak sedikit sulit untuk dapat terlihat langsung bahwa program dan activation di ranah Social Media memberikan impact kepada sales sebuah brand.

Berikut ini cara jitu yang akan saya jabarkan di beberapa point antara lain sebagai berikut:

1. Social Media Meningkatkan Sales SECARA TIDAK LANGSUNG

Social Media Meningkatkan sales secara tidak langsung adalah sesuatu kegiatan sebuah brand di social media tetapi hanya meningkatkan Brand awareness sebuah produk dan membangun percakapan positif tentang brand di social media sehingga point-point diatas dapat meningkatkan penjualan yang dilakukan di toko-toko atau showroom brand tersebut. adapun cara untuk meningkatkan sales secara tidak langsung adalah sebagai berikut:

1. Membuat activation di social media yang bertujuan untuk membangun brand awareness brand tersebut di social media. hal ini sudah terbukti dengan adanya brand minuman yang setelah melakukan activation di online sehingga penjualan produknya naik secara signifikan.

2. Menciptakan WOMM di social media yang bertujuan agar brand kita diperbincangkan oleh konsumen, diharapkan dengan perbincangan yang positif di social media maka diharapkan konsumen dapat melakukan pembelian produk di toko karena impact dari WOMM adalah rekomendasi. karena beberapa data menyebutkan bahwa yang mempengaruhi pembelian terbesar adalah “rekomendasi teman” dan brand yang sukses dengan strategi ini adalah produk ice cream. sehingga penjualan meningkat pesat dari target yang di tentukan.

3. Menciptakan informasi produk yang lengkap dan menarik di social media. hal ini bertujuan dengan informasi lengkap dan menarik dapat menarik konsumen membeli produk yang di pamerkan. karena informasi yang lengkap dan menarik dapat menjadikan “Brand Switching” dengan terjadinya Brand switching maka secara tidak langsung konsumen yang akan membeli produk pesaing akan membeli produk kita karena merasa puas dengan informasi produk yang lengkap dan menarik

2. Meningkatkan sales di Social Media SECARA LANGSUNG

Meningkatkan sales di social media secara langsung adalah bagaimana kita membuat program di social media yang bertujuan meningkatkan sales secara nyata. dan akan terlihat dapaknya langsung dari program yang kita jalankan. adapun cara untuk meningkatkan sales secara langsung adalah sebagai berikut:

1. Program Shocking Deal: Program ini adalah sebuah program yang dilakukan di media online dengan membuat program discount kepada konsumen di online tetapi dalam jangka pendek sehingga akan membuat penasaran konsumen. Key Performace Indikatornya adalah demand konsumen untuk meng order produk di program online ini. hal ini jelas akan meningkatkan sales secara langsung.

2. Membuat Toko Online: Jelas aktifitas ini meningkatkan Sales secara online karena konsumen dapat langsung melihat produk dan langsung memesan produk yang diinginkan. Syarat brand untuk membuat toko online ini harus dibangun dengan system yang detail dan mudah sehingga layanan kepada konsumen akan tetap terjaga. karena apabila system yang belum kuat akan menjadi bumerang terhadap brand itu sendiri.

3. Program Member Card online: ini adalah program yang dibuat untuk meningkatkan sales secara langsung melalui layanan Member card, konsumen yang membeli produk dengan menggunakan member card online dapat reward yang lebih dibanding dengan konsumen yang membeli secara langsung di toko retail. hal ini juga akan meningkatkan sales secara langsung. dalam program ini yang harus diperhatikan adalah kemudahan dalam memberlakukan system ini kepada konsumen.apabila program ini dapat berjalan baik makan program member card online ini dapat dilakukan dalam jangka panjang.

Demikian beberapa cara jitu meningkatkan sales di Social Media. hal ini akan berjalan dengan baik apabila di handle secara serius oleh pihak yang berkepentingan sehingga masukan dari saya adalah siapkan team yang benar-benar expert di bidang digital marketing sehingga program dapat berjalan dengan maximal dan dapat memberikan impact sales yang positif.

@AgungpumA

09 September 2011

Personal Branding

Personal Branding, istilah ini yang banyak mencuat di percakapan online beberapa bulan terakhir ini, banyak orang-orang mengulas dan memberikan tips sukses membangun personal branding. menurut saya ada 3 tahap awal yang harus kamu lakukan untuk dapat membangun personal Branding.

3 tahap itu adalah sbb:

1. UPGRATE KEMAMPUAN INTERNAL DIRI KAMU

“Your Culture is Your Brand” – Tony Hsieh CEO. ZAPPOS.COM

Quote diatas jelas mengatakan bahwa apa yang kamu lakukan, kebiasaan yang kamu lakukan adalah Gambaran dirimu (Personal Brand). Dan disini menurut saya untuk membangun Culture yang positif dasar nya menurut saya ada 3 hal (Knowledge, Attitude, Skill).

*Knowledge -

Untuk mengikuti perkembangan pasar yang sangat dinamis kita harus terus belajar, dengan belajar maka pengetahuan kita akan terus bertambah. Pengetahuan sangat penting dalam membangun personal branding. dengan kita semakin tahu maka orang akan segan dengan anda dan menganggap anda adalah orang yang sangat berpengalaman di bidang anda.

* Attitude -

Seseorang akan dihargai apabila dia memiliki Attitude yang bagus, membangun personal branding berarti kamu memiliki adat kesopanan. dengan attitude orang lain akan tahu bagaimana anda, dan manusia seperti apa anda.

* Skill

- Skill disini menggambarkan bagaimana anda bekerja atau melakukan hal-hal yang sesuai dengan keahlian yang anda miliki. banyak orang yang rajin belajar dan memiliki attitude yang bagus tetapi mereka lemah dalam mengeksekusi pekerjaan. nah dengan terus anda mencoba ini akan mengasah anda menjadi manusia yang memiliki skill.

2. SHARE KEMAMPUAN ANDA KEPADA KHALAYAK

Mengupgrade kemampuan diri tetapi tidak kita tunjukkan kepada orang lain, berarti kita tidak mencoba membranding diri kita dan orang tidak tahu akan kemampuan diri kita. maraknya digital life dan social media sebenarnya membantu kita untuk share kemampuan kita kepada khalayak, bahasa saya sih “mengaktualisasi diri” kepada masyarakat umum. ada beberapa tips bagaimana anda menggunakan fasilitas online untuk mengaktualisasi diri anda.

*Buat sebuah blog atau website personal di Online

- Dengan membuat Blog jelas publik dapat mengetahui anda, mengklarifikasi anda di online dan tahu bagaimana anda berfikir. memiliki blog berarti memiliki store resmi tentang ide-ide anda.

*Bersocial media melalui twitter, FB, linkedin dll – Bersocial media adalah syarat mutlak untuk membranding personal anda, karena social media adalah tempat berkumpulnya publik dan Gratis. bayangkan apabila tidak ada social media, bagaimana anda membangun personal branding anda? spend budget memasang foto anda di majalah atau TVC anda di primetime Televisi???. kembali bagaimana cara anda bersosial media, KAS yang anda miliki harus anda sampaikan dan anda harus menunjukkan diri anda sesungguhnya (tentunya hal yang baik). nah sampaikan ide-ide anda yang sudah dirangkum dalam blog.

*Ikut aktif mengshare artikel-artikel anda di forum-forum yang berhubungan dengan anda.

- Selain social media dan blog, jangan lupakan juga forum-forum yang ada di dunia online, dengan artikel tulisan ide-ide anda yang dimuat akan meningkatkan value personal brand kamu. kamu semakin dipercaya oleh publik bahwa anda memiliki kemampuan.

3. Evaluasi apa yang sudah dilakukan

Di point terakhir ini kamu dapat mengevaluasi apa yang sudah kamu lakukan dan hasil apa yang kamu peroleh. apabila hasilnya kurang memuaskan anda dapat mengulang 2 hal diatas. dan mengkoreksi apa yang salah sehingga anda dapat mencapai posisi terbaik personal brand anda dimata para publik. Nah itu sedikit personal branding menurut saya, mohon dikoreksi apabila ada kekurangan. saya hanya mencoba berbagi.

07 Juli 2011

twitislove (Listening)

“You Can Answer the questions you don’t Hear”
Ini Sebenarnya yang mendasari saya menulis twit is listening, Brand harus mendengar agar mereka dapat menjawab pertanyaan dari konsumen, bayangkan apabila setiap apa yang di sampaikan konsumen tidak pernah kita dengar, pasti pertanyaan mereka tidak pernah terjawab, di era new wave marketing yang pada dasarnya komunikasi itu horisontal jadi listening tidak dapat ditinggalkan (sifatnya WAJIB)
Tetapi kalo kita amati, banyak brand yang masuk ke ranah sosial masih bersifat vertical komunikasi, brand masih broadcast info tentang produk di twitter, lounching produk dan sedikit yang melakukan percakapan, karena jika percakapan tidak terjadi hal ini dikarenakan brand yang tidak mau mendengarkan apa yang disampaikan konsumen.
Hal yang mendasar dalam Listening dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Listening isyu Positif
Disini kita akan lebih fokus mendengarkan di twitter yang bersifat positif, kenapa kita mendengarkan tentang isyu positif karena dengan mendengarkan isyu positif akan menjadikan informasi yang berkembang ini menjadi Insight yang akan menentukan produk dan layanan Brand kedepannya, dengan mendengar isyu positif kita akan tahu apa yang diinginkan konsumen dan produk apa yang tepat buat konsumen, dan diharapkan dengan memenuhi keinginan konsumen akan tercipta co-creation dengan konsumen.
2. Listening Isyu Negatif
Mendengarkan isyu Negatif, inilah yang selalu menghantui setiap digital marketers, karena isyu negatif yang menyebar dapat membuat Brand kita hancur dalam sekejap, mendengarkan isyu negatif berarti kita bisa mencari solusi, baik isyu itu benar adanya ataupun sekedar HOAX.
dengan mendengar percakapan kita berarti kita akan dapat memberikan konfirmasi secara up todate kepada konsumen, sehingga minimal konsumen sudah di tangani meskipun masalah yang dialami belum terselesaikan.
selain itu kita juga dapat mendengarkan apa yang di sampaikan kompetitor, hal ini dapat menjadikan benchmark antara brand kita dan Brand pesaing sudah sampai di level mana?
“Twitter offer the best research tools you could ask for. You can listen in on what people are saying about you, your industry, your product, your competition. you can see what they’re responding to and sharing” - market wire

22 April 2011

SEO


Definisi SEO

SEO adalah media pencarian dengan “kata kunci” di internet oleh konsumen untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Sesuai yang dicari dalam “kata kunci” nya.

Tujuan SEO

Memudahkan pencarian untuk definisi perusahaan/Brand saat dicari oleh konsumen saat mereka melakukan pencarian informasi tentang perusahaan/Brand.

Manfaat SEO

Memberikan informasi yang tepat saat pencarian “kata kunci” yang dilakukan oleh konsumen.

Strategy meningkatkan SEO
Memperbanyak webtorial yang berhubungan dengan Brand, dengan judul dan konten berita mengarah “katakunci” tertentu. Dan banyak di tulis di beberapa media news, blog dll
Langkah –Langkah yang bisa dilakukan

- Placement webtorial di media news dengan impresion tinggi.

- Mengadakan lomba blogging dengan “katakunci” tertentu.

- Update secara rutin di website, setiap kegiatan yang akan datang (event, news dll)

- mengubah meta text website dengan “kata kunci” yang diinginkan.

02 Maret 2011

Corporate Inertia


Saya agak ragu-ragu menulis tentang ini, karena sebenarnya istilah “corporate inertia” ini diambil dari istilah Bapak Yuswohady dan saya mencoba menjabarkan istilah ini dengan sudut pandang saya. niat menulis ini karena saya mendapat BBM dari seorang teman yang bekerja disebuah perusahaan terkenal di Indonesia. beliau bertanya tentang corporate Inertia, setelah saya jelaskan tentang itu beliau terus bicara kepada saya bahwa perusahaannya sedang mengalami itu (Dalam hati saya: sudah saya duga). mari coba kita mencoba mencari sumber dan mencoba mencari solusi untuk perusahaan itu.

Corporate Inertia itu apa? yaitu terkungkung pada bisnis model yang telah membuatnya berjaya.

Ya perusahaan terkenal itu sudah terjangkiti penyakit ini, penjualan menurun, banyak karyawan yang mengundurkan diri dari perusahaan dan kondisi perusahaan yang tidak kondusif.

Sumber masalah itu kalo pengamatan saya adalah sbb:

1. Distribusi produk yang tidak merata: hal ini disebabkan karena personal-personal (karyawan)yang ada di perusahaan ini kurang termotivasi, sehingga mereka malas dalam mendistribusikan produk dan memasarkan produk nya. sehingga banyak channel yang terisi oleh produk-produk lain (baca: kompetitor)

2.Pasar yang sudah berubah: dimana di era web.2.0 ini konsumen sudah semakin cerdas, mereka lebih bisa memilih produk yang mana disukai dan dibutuhkan oleh mereka, tidak bisa dipungkiri di media internet kita seperti melihat pameran produk secara massal yang tiap detik tampil di depan mata kita, dan hal ini membuat potensi untuk brand switching sangat mudah terjadi.

3. Kurangnya SDM yang handal dimasing-masing posisi vital: di Perusahaan ini untuk pos – pos vital khususnya di departemen penjualan masih diisi oleh orang-orang yang berpikiran kuno dan kolot, di sebuah perusahaan berskala nasional seorang area manager tidak mahir dalam mengoperasikan perangkat komputer (microsoft office), ini hal yang mencengangkan buat saya. jadi menurut saya perombakan kualitas karyawan juga perlu dilakukan disini.

4. Management yang masih menganut pola Legacy: Perusahaan ini masih mengedepankan pola-pola dan strategy Marketing kuno, secara struktural memang sudah menggunakan element baru dalam struktur organisasinya tapi cara menggunakannya masih dengan cara kuno.

Langkah-Langkah penanggulangannya:

1. Menguatkan Komunikasi antar karyawan yaitu dengan membangun divisi khusus yaitu Internal Marketing : dimana dengan adanya internal marketing maka komunikasi antar divisi berjalan dengan baik dan timbulah kompetisi yang sehat antar departemen, dan dengan Program-program Internal Marketing dapat memotivasi setiap karyawan untuk loyal terhadap perusahaan, apabila terjadi krisis dalam sebuah perusahaan itu. jadi dengan Internal Marketing ini karyawan akan termotivasi dalam bekerja dan ini akan memberikan dampak karyawan di masing-masing Lini bekerja dengan antusias sehingga diharapkan dapat mengatasi distribusi produk yang tidak merata dan selalu belajar untuk dapat mengikuti Pasar yang dinamis perubahannya.

2. Membentuk sebuah Manajemen yang ter integrated dengan pola-pola baru web 2.0 yaitu komunikasi antar karyawan secara horisontal: karena pada dasarnya perusahaan yang terkena penyakit “Corporate Inertia” ini adalah perusahaan yang berusia cukup lama, sehingga ada 2 Generasi yang berada dalam management itu, sehingga saya jamin akan sering terjadi “war in the board room” dimana kaum muda akan terus berbeda pendapat dengan generasi tua. seperti kata bung Karno ” 1000 manusia tua tidak dapat mengubah dunia, tapi 1 anak muda dapat mengubah negara ini” sehingga kesimpulannya bahwa sifat untuk selalu dihormati orang-orang tua dalam sebuah organisasi atau manajemen itu harus dihilangkan. agar kaum muda juga dapat didengar pendapatnya.

Nah itu beberapa langkah -langkah yang pertama untuk menanggulangi masalah yang terjadi dalam perusahaan teman saya, mungkin banyak cara atau model lain dalam penanggulangannya. sehingga saya sangat terbuka untuk menerima saran, kritik yang dapat disampaikan dalam kotak komentar ini….

Tidak ada yang ASLI tanpa ada yang PALSU

Agungisme