05 April 2009

Open source


Dalam upaya memperluas pemasaran aplikasi Open Source di kalangan masyarakat, para pengembang disarankan untuk lebih menunjukkan suatu kekhasan dari aplikasi yang dibuatnya. Hal itu diungkapkan Hermawan Kertajaya, pakar manajemen pemasaran, dalam talkshow bertajuk "Teknik dan Strategi Marketing Open Source" yang berlangsung di Menara Bidakara, Selasa malam (24/4/2007). Menurut Hermawan, dalam memasarkan produk Open Source yang merupakan benda intagible di Indonesia memang diakuinya agak sulit, namun dengan menunjukkan keunikan aplikasi yang dibuat akan memberikan nilai tambah dibanding produk pesaing. "Hadirnya Open Source di Indonesia menunjukkan di negara kita mempunyai orang-orang kreatif," ujar Hermawan. Lebih lanjut kata Hermawan, sebelum Open Source diedarkan ke masyarakat terlebih dahulu harus memperhatikan dua hal penting. Yaitu, mengidentifikasi para pesaing dan kenapa pengguna komputer lebih memilih produk pesaing. Menanggapi hal tersebut, Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) Kusmayanto Kadiman mengatakan, selain dari aplikasi proprietary yang jelas-jelas menjadi pesaing Open Source, pengguna komputer di tanah air juga termasuk pesaing. Pasalnya, sebagian besar pengguna komputer di Indonesia sulit untuk mengubah kebiasaan dari penggunaan aplikasi proprietary ke arah Open Source. Sehingga menimbulkan mitos Open Source itu merupakan aplikasi yang eksklusif dan sangat sulit. "Mitos itulah yang mesti digantikan dengan sesuatu yang bagus dan padahal itu juga nggak demikian, Menteri saja pakai Open Source," tandas Kusmayanto.

Di sadur dari www.detikinet.com

Tidak ada komentar:

Agungisme