05 Agustus 2009

Mbah Surip Memorial


Dengan Menulis ini saya mulai membuka ingatan lama saya,sedih memang di tinggal kawan lama,tapi inilah takdir yang sudah di gariskan oleh Allah SWT.
Saya masih inget betul saat bersama mbah surip karena saya 4 tahun tinggal di pasar seni,banyak kebiasaan mbah surip yang sampai skr masih aku ingat,dia itu suka nya minum kopi hitam plus 1 bungkus rokok kretek Gudang garam merah dan saya masih ingat betul saat dia mencuci rambutnya dengan deterjen.
Mbah Surip memang sosok seniman yang idealis,memang dia menjadi artis tidak untuk mencari populer,dia sosok orang yang ngga pernah punya dompet karena uangnya sll di acak-acak di dalam saku nya,mbah surip orang yang ngga pernah memikirkan tentang duniawi,dia orang yang menerima keadaan tetapi tetap berusaha.dulu saya suka nanya ke dia setiap pagi "mbah tidur dimana semalem???"dia menjawab "tidur di hotel Mono.....ha...ha...ha......"
Anda pasti bertanya dimana Hotel Mono itu.......???????sebenarnya istilah hotel Mono itu adalah istilah kita sebenarnya Hotel Mono itu tidak ada,Hotel Mono yang Di maksud itu adalah Monumen yang ada di ancol,jadi Mbah Surip itu tidurnya di pinggir pantai di pojokan Monumen Ancol.
Kenapa Saya bilang mbah Surip Seniman yang Idealis ada suatu kejadian menarik di puasa 4 tahun lalu,jam 12 malam tiba-tiba dateng di pasar seni ancol dan langsung ngumpul bareng kita untuk nongkrong,dan setelah lama main gitar 1 jam kemudian ada orang yang mencari dia dengan paniknya,dan ternyata orang itu adalah salah seorang dari stasiun TV yang mengajak mbah surip untuk mengisi acara di TV tersebut.karena orang itu bilang Mbah Surip pergi dari kamar yang sudah di sediain oleh stasiun TV tersebut.Dalam hati saya berkata "dasar mbah surip di kasih kamar enak untuk istirahat malah kabur ke Ancol"
Tapi itulah sosok mbah surip yang tak pernah memikirkan Duniawi,sebenarnya dialah yang menemukan sebuah arti hidup sebenarnya,dia tidak pernah marah sama orang,dia tidak pernah iri dengan orang,dia tidak pernah mencoba merebut rejeki orang lain.
sekarang Mbah Surip telah tiada,tetapi Allah memang adil sikap yang nerima itu akhir nya terbayar dengan rejeki dari Allah yang tak terkira,dan Namanya selalu di Orang karena sifat nya yang Selalu baik.

Kami atas nama teman-teman yang di pasar Seni Ancol selalu berdoa semoga Arwah Beliau di Terima di Sisi NYA.................Amin

Tidak ada komentar:

Agungisme